Senin, 23 Oktober 2017

Service Komputer Panggilan Semarang 085643563591

Teknik dalam operasi Input-Output Dalam Komputer

Menurut Stalling (Stalling, 1997, hal. 70) terdapat tiga buah teknik dalam operasi Input-Output, yaitu:
1. I/O terprogram
Pada I/O terprogram, data (pemindahan data, pengiriman perintah baca maupun tulis, dan monitoring perangkat) saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O.
Kelemahan teknik ini adalah CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu. Terdapat empat klasifikasi perintah I/O, yaitu: (a) Perintah control, (b) Perintah test, (c) Perintah read, (d) Perintah write. Dalam teknik I/O terprogram, terdapat dua macam inplementasi perintah I/O yang tertuang dalam instruksi I/O, yaitu: memory-mapped I/O dan isolated I/O.
2. Interrupt-Drivenn I/O
Teknik interrupt driven I/O memungkinkan proses tidak membuang-buang waktu. Dalam teknik ini kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut.
Cara kerja teknik interupsi pada modul I/O adalah modul I/O menerima perintah, kemudian melaksanakan perintah dari peripheral dan meletakkan paket data ke register data modul I/O, selanjutnya modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui saluran kontrol.Kemudian modul menunggu datanya diminta CPU.
Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah menyelesaikan sebuah operasi I/O adalah sebagai berikut:
a. Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke CPU.
b. CPU menyelesaikan interupsi tersebut.
c. CPU mempersiapkan pengontrolan transfer ke rountine interupsi dengan menyimpan informasi berupa: (1) Status prosesor, (2) Lokasi intruksi berikutnya.
d. Kemudian CPU akan menyimpan PC (Program Counter) eksekusi sebelum interupsi ke stack pengontrol bersama informasi PSW.
e. Selanjutnya CPU memproses interupsi sampai selesai.
f. Apabila pengolahan interupsi selesai, CPU akan memanggil kembali informasi yang telah disimpan pada stack pengontrol. Terdapat bermacam teknik yang digunakan CPU dalam menangani program interupsi ini,
diantaranya: (1) Multiple Interrupt Lines, (2) Software Poll, (3) Daisy Chain, (4) Arbitrasi bus.
3. Direct Memory Access (DMA)
Prinsip kerja DMA adalah CPU akan mendelegasikan kerja I/O kepada DMA dan akhir proses saja. Dengan demikian CPU dapat menjalankan proses lainnya tanpa banyak terganggu dengan interupsi.
Dalam melaksanakan transfer data secara mandiri, DMA memerlukan pengambilalihan kontrol bus dari CPU. Teknik terakhir lebih umum digunakan sering disebut cycle-stealing, karena modul DMA mengambil alih siklus bus.

Sumber : Modul Sistem Komputer kelas XI 2013

Simba[h] Komputer
Jl Jangli Krajan D 12 candisari
Semarang
Help Desk
Office. (024) 9103 4219
SMS. 085 643 563 591
BBM. D79F2DAF
Email : simbahkomputer@gmail.com 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar